Senin, 28 Januari 2013

Kontribusi Generasi Muda Tiada Henti Untuk Negeri


Indonesia. Sebuah negara besar dengan wilayah yang luas. Sebuah negara yang potensial, memiliki sumber daya alam yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh negara lain, kekayaan darat maupun laut yang melimpah dan tanah yang subur. Tentu tidak salah pepatah yang berbunyi “Bukan kolam tapi lautan susu, tongkat kayu dan batu pun jadi tanaman”. Tidak heran pula jika negeri ini disebut dengan negara maritim dan negara agraris. Tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi negeri ini juga kaya akan sumber daya manusia dan keragaman suku, agama, ras, adat, dan bahasa. keragaman tersebut tidak lantas menjadi perbedaan, melainkan sebagai aset dan kekayaan negara ini sendiri.
Namun sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan dan berinteraksi satu dengan yang lainnya, keragaman ini acap kali menjadi sebuah perbedaan tersendiri  bagi beberapa golongan yang berujung pada terjadinya konflik. Munculnya kerawanan dan potensi konflik karena adanya perbedaan pemahaman terhadap landasan terhadap masing-masing suku, agama.ras dan atau budaya. Hal ini yang kemudian menyebabkan pengikisan nilai-nilai keagamaan dan atau melemahnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan. Hingga pada akhirnya kondisi yang seperti ini bisa memicu konflik antar umat  beragama  baik yang bersifat  horizontal maupun vertikal. Seperti yang tidak lama terjadi, adalah tentang penistaan agama yang menarik perhatian berbagai pihak. Bersamaan dengan munculnya sentimen-sentimen suku bangsa, agama, dan ras telah menantang pemikiran kerukunan itu sendiri, terutama dalam membangun masa depan hubungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan beragama yang lebih baik, terbuka, adil, dan demokratis. Permasalahan yang menyangkut hubungan  antar umat beragama di Indonesia belakangan ini memang sangat komplek.
Negeri ini membutuhkan sebuah generasi yang bisa membawa cahaya, yang bisa membawa keadilan, yang bisa membawa cinta, yang bisa membawa senyum, yang bisa merekatkan tanah yang retak, yang bisa mendamaikan orang-orang yang bertengkar. Itulah kita. Kita generasi muda. tipe generasi masa depan yang dibutuhkan oleh negara ini. Dan itulah yang kita usahakan saat ini sebagai generasi muda itu. Kita mungkin tidak terlalu pandai berkata-kata, berdebat, beretorika, dan seterusnya. Tetapi kita percaya bahwa setiap orang yang ada di wilayah ini mempunyai mata hati, mempunyai nurani dan menyaksikan dengan baik siapa tangan-tangan yang melemparkan dasinya, melempar jasnya, dan turun bekerja di lapangan. Semangat inilah yang ingin kita perjuangkan dan pertahankan.
Generasi Muda. Pemudalah yang berpotensi untuk itu, karena pemuda adalah simbol hati yang masih jernih sehingga memiliki niatan kuat, kejujuran yang memungkinkan untuk memiliki ketulusan dan keikhlasan dalam bebuat, serta kobaran semangat yang memungkinkan untuk bertindak dengan sungguh-sungguh dan penuh dengan pengorbanan.

Wudhu



 Fardhu Wudhu

1.      Niat
Adapun niat dibaca bersamaan dengan membasuh wajah
2.      Membasuh seluruh permukaan wajah dengan air suci satu kali. Adapun basuhan berikutnya itu bukan fardhu.
Batas wajah memanjang bagi wanita ialah dari tempat yang biasanya mulai ditumbuhi rambut pada dahi bagian atas sampai bagian dagu paling bawah. Wajib dibasuh juga kedua pelipis yang ada disebelah kiri-kanan kening dan bagian wajah yang ada dibawah cuping telinga.
3.      Membasuh kedua tangan sampai ke siku, satu kali secara merata. Adapun basuhan berikutnya itu bukan fardhu. Leku-lekuk kulit pada jari, ujung jari yang tertutup kuku yang panjang, semuanya harus terkena air.
4.      Mengusap kepala satu kali, adapun usapan selanjutnya itu bukan fardhu.
5.      Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki, satu kali. Adapun basuhan berikutnya itu tidak fardhu.
6.      Tertib dalam mensucikan anggota tersebut menurut aturan
7.      Berturut-turut dalam mensucikan selruh anggota wudhu’.

Sunnah Wudhu’
1.      Berkumur
2.      Membersihkan hidung dengan cara menghirup air ke dalam hidung tiga kali, kecuali bagi yang berpuasa
3.      Menyemperotkan kembali air dari dalam hidung.
4.      Membaca basmalah ketika mulai berwudhu’
5.      Membasuh tangan sampai pergelangan dengan air suci.tiga kali
6.      Mengusap daun telinga, bagian luar maupun dalamnya, termasuk lubang telinga
7.      Menggunakan air yang baru dalam mengusap telinga.
8.      Menyela-nyelai jari-jari tangan dan kaki.
9.      Mendahulukan tangan dan kaki kanan daripada kiri
10.  Memulai dari bagian depan setiap anggota wudhu’
11.  Memperpanjang basuhan pada wajah dan juga  pada tangan dan kaki.
12.  Basuhan kedua dan ketiga setelah sempurnanya basuhan pertama
13.  Menghadap kiblat ketika berwudhu’
 Makruh Wudhu’
1.      Berbicara ketika berwudhu’
2.      Memukulkan air pada wajah ketika membasuh

Yang membatalkan Wudhu’
1. Adanya sesuatu yang keluar dari dalam perut melalui salah satu dari dua jalan kotoran.
2. Terjadinya peristiwa yang kadang-kadang mengakibatkan keluarnya sesuatu dari salah satu dua jalan kotoran, yakni hilang akal, baik karena meminum khamr, candu atau yang memabukkan, ataupun karena gila, pingsan, dan terkejut. Begitu juga dengan tidur.
3. menyentuh lawan jenis.