Indonesia.
Sebuah negara besar dengan wilayah yang luas. Sebuah negara yang potensial,
memiliki sumber daya alam yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh negara lain,
kekayaan darat maupun laut yang melimpah dan tanah yang subur. Tentu tidak salah
pepatah yang berbunyi “Bukan kolam tapi lautan susu, tongkat kayu dan batu pun
jadi tanaman”. Tidak heran pula jika negeri ini disebut dengan negara maritim
dan negara agraris. Tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi negeri ini
juga kaya akan sumber daya manusia dan keragaman suku, agama, ras, adat, dan
bahasa. keragaman tersebut tidak lantas menjadi perbedaan, melainkan sebagai aset
dan kekayaan negara ini sendiri.
Namun
sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan dan berinteraksi satu dengan yang
lainnya, keragaman ini acap kali menjadi sebuah perbedaan tersendiri bagi beberapa golongan yang berujung pada terjadinya
konflik. Munculnya kerawanan dan potensi konflik karena adanya perbedaan
pemahaman terhadap landasan terhadap masing-masing suku, agama.ras dan atau
budaya. Hal ini yang kemudian menyebabkan pengikisan nilai-nilai keagamaan dan
atau melemahnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan. Hingga pada akhirnya
kondisi yang seperti ini bisa memicu konflik antar umat beragama
baik yang bersifat horizontal
maupun vertikal. Seperti yang tidak lama terjadi, adalah tentang penistaan agama
yang menarik perhatian berbagai pihak. Bersamaan dengan munculnya
sentimen-sentimen suku bangsa, agama, dan ras telah menantang pemikiran
kerukunan itu sendiri, terutama dalam membangun masa depan hubungan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan beragama yang lebih baik, terbuka,
adil, dan demokratis. Permasalahan yang menyangkut hubungan antar umat beragama di Indonesia belakangan
ini memang sangat komplek.
Negeri
ini membutuhkan sebuah generasi yang bisa membawa cahaya, yang bisa membawa
keadilan, yang bisa membawa cinta, yang bisa membawa senyum, yang bisa
merekatkan tanah yang retak, yang bisa mendamaikan orang-orang yang bertengkar.
Itulah kita. Kita generasi muda. tipe generasi masa depan yang dibutuhkan oleh
negara ini. Dan itulah yang kita usahakan saat ini sebagai generasi muda itu.
Kita mungkin tidak terlalu pandai berkata-kata, berdebat, beretorika, dan
seterusnya. Tetapi kita percaya bahwa setiap orang yang ada di wilayah ini
mempunyai mata hati, mempunyai nurani dan menyaksikan dengan baik siapa
tangan-tangan yang melemparkan dasinya, melempar jasnya, dan turun bekerja di
lapangan. Semangat inilah yang ingin kita perjuangkan dan pertahankan.
Generasi
Muda. Pemudalah yang berpotensi untuk itu, karena pemuda adalah simbol hati
yang masih jernih sehingga memiliki niatan kuat, kejujuran yang memungkinkan
untuk memiliki ketulusan dan keikhlasan dalam bebuat, serta kobaran semangat
yang memungkinkan untuk bertindak dengan sungguh-sungguh dan penuh dengan
pengorbanan.