Minggu, 22 April 2018

EVALUASI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IX “THINK GLOBALLY ACT LOCALLY” DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL UMMAH TAHUN 2016/2017 Nita Fitriana Magister Manajemen, STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, email : nitafitriana25@gmail.com


Abstract
The objectives of this research were to evaluate English textbook used in ninth grade of Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah Yogyakarta “Think Globally Act Locally” and to find out the suitability of the textbook with 2013 Curriculum. This research was descriptive qualitative research. It used interview and observation as the data collection technique. The interview guideline and observation checklist were based on the criteria of a good textbook and the citeria of English textbook evaluation. The result showed that from fifteen citeria used in this research, the English texbook only fulfiiled two criteria. They were physical appearence and the textbook suitability. For the criteria in vocabulary and pronunciation aspects were not found in the English texbook, while the criteria in language skill, grammar and exercise did not totally fulfiiled the criteria yet. In the matter of the textbook suitability with the Curriculum, the English textbook is already suitable with the 2013 Curriculum.  It could be seen from the four indicators; the implementation of five learning steps of Scientifif approach, the English textbook suitability with the syllabus, current materials and the contextual materials.
Keywords: Textbook, English textbook evaluation, 2013 Curriculum
PENDAHULUAN

Dewasa ini, sejumlah pembaharuan sedang dilakukan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Upaya tersebut dilandasi oleh kesadaran betapa pentingnya peranan pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan watak bangsa (Nation Character Building) untuk kemajuan masyarakat dan bangsa.
Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan output pendidikan. Input berkaitan dengan segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Input meliputi tenaga kependidikan, pengajar, peserta didik, organisasi, sarana prasarana, kurikulum dan yang lainnya.
Dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah melalui menteri pendidikan dan kebudayaan telah mengembangkan dan mengganti kurikulum KTSP 2006 dengan kurikulum 2013. Dalam penerapan kurikulum tersebut, pemerintah memberikan buku teks sebagai panduan dalam kegiatan belajar mengajar yang bisa dikembangkan oleh guru dengan referensi buku teks lainnya.
Pemilihan dan pemanfaatan buku teks sebagai media sumber pembelajaran yang tepat merupakan faktor pendukung keberhasilan dalam pembelajaran. Manfaat yang diperoleh menurut Sunarko (sebagaimana dikutip dalam Banowati, 20017:148) antara lain adalah: a) meningkatkan perhatian dan motifasi belajar, b) memberikan fariasi dalam belajar, c) memberikan struktur yang memudahkan belajar, d) menyajikan inti informasi belajar, e) memberikan contoh-contoh yang lebih kongret, f) merangsang berfikir analisis, g) memberikan situasi belajar yang tanpa tekanan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Banowati (2007:147) terdapat 15 guru dari 15 sekolah yang merujuk pada buku teks tanpa mengetahui kualitas dan kesesuaian buku teks tersebut dengan kurikulum yang diterapkan dalam perencanaan dan implementasi pembelajaran. Pengajar tersebut menunjukkan ketergantungan pada buku teks selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. Padahal, tidak semua buku teks bisa digunakan sebagai acuan dan pedoman selama kegiatan pembelajaran itu berlangsung. Buku teks dapat dikatakan layak apabila telah terpenuhinya berbagai kriteria. Berbagai kriteria tersebut diantaranya adalah jika buku teks tersebut menarik siswa yang menggunakannya, mampu memberikan motivasi kepada para pemakainya, memuat ilustrasi yang menarik hati, mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sesuai dengan kemampuan penggunanya, dan mampu memberi pemantapan penekanan materi pada para penggunanya (Banowati, 2007:3).  Buku teks yang telah memenuhi kriteria dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran.
Seperti halnya yang terjadi di Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah. Sekolah tersebut telah menerapkan Kurikulum 2013 semenjak tiga tahun yang lalu. Akan tetapi buku teks pelajaran yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai buku pegangan, belum sepenuhnya digunakan oleh pengajar Bahasa Inggris. Selain menggunakan buku teks yang diterbitkan oleh pemerintah, pengajar Bahasa Inggris di sekolah tersebut juga menggunakan buku teks komersial seperti ‘Practise Your English Competence’ yang diterbitkan oleh Erlangga. Hal tersebut dikarenakan adanya isi di dalam buku teks yang disampaikan secara umum dan tidak dibahasa secara detail. Selain itu  buku teks yang diterbitkan oleh pemerintah terkesan  berulang dan monoton.
Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Mengevaluasi buku teks Bahasa Inggris yang digunakan di kelas IX Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah Yogyakarta Think Globally Act Locally.
(2) Mengetahui kesesuaian buku teks Bahasa Inggris yang digunakan di kelas IX Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah Yogyakarta Think Globally Act Locally dengan kurikulum 2013.
LANDASAN TEORI
1.        Kurikulum 2013
a.        Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum paling akhir yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 kemudian dikembangkan lagi menjadi KTSP tahun 2006 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan Pasal 35, dimana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran (Mulyasa, 2013:66).
b.   Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
c.    Indikator Relevansi Kurikulum
Terdapat empat indikator untuk mengukur tingkat relevansi antara buku teks yang digunakan dengan kurikulum yang berlaku dalam penelitian ini. Empat indikator tersebut meliputi implementasi lima pokok pembelajaran Scientific approach, kesesuaian buku teks dengan silabus yang digunakan pada kurikulum yang diterapkan, kemutakhiran materi, kekontekstualan isi yang tercermin dalam contoh yang dikemukakan, tugas dan latihan yang ada (Banowati, 2007:156).
2.        Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach)
Proses pembelajaran Scientific merupakan perpaduan antara proses pembelajaran yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan (Kemendikbud, 2013).
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (Scientific approach). Dalam Permendikbud no 81A (2013:6-7) disebutkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Scientific terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yang terdiri dari:
1.    Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
2.    Menanya
Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.
3.    Mengumpulkan informasi
Peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.
4.    Mengasosiasi/mengolah informasi
Kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati.
5.    Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
3.    Buku Teks
a.    Pengertian Buku Teks
Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 dijelaskan bahwa buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
b.   Fungsi Buku Teks
Buku teks pelajaran mempunyai peran penting dalam proses belajar mengajar. Cuningsworth (1995: 7), seperti disebutkan dalam Richards (2001:5), merangkum peran buku teks dalam belajar mengajar sebagai berikut:
1)        Sebagai sumber materi (lisan dan tulisan).
2)        Sebagai sumber kegiatan praktik siswa dan interaksi yang komunikatif.
3)        Sebagai sumber ide dan stimulasi untuk kegiatan di kelas.
4)         Sebagai silabus (yang merefleksikan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan).
5)         Sebagai support untuk pengajar yang masih belum berpengalaman dan belum percaya diri.
Sementara UNESCO menggariskan tiga fungsi pokok dari buku teks, yaitu fungsi informasi, pengaturan dan pengorganisasian pembelajaran dan fungsi pemandu pembelajaran (Mudzakir, 2003).
c.         Kelebihan dan Kekurangan Buku Teks
Menurut Graves (2000:174) beberapa kelebihan buku teks pelajaran adalah sebagai berikut:
1)   Memberikan silabus pada setiap mata pelajaran.
2)   Memberikan keamanan kepada peserta didik karena mereka.
3)   Mempunyai gambaran peta pelajaran.
4)   Memberikan seperangkat gambaran, bacaan, dan kegiatan sehingga pengajar bisa mengembangkan materi.
5)   Memberikan dasar penilaian pembelajaran peserta didik kepada guru.
6)   Beberapa buku teks pelajaran juga disertai dengan materi pendukung.
7)   Memberikan konsistensi dalam program pada setiap tingkatannya, jika semua pengajar menggunakan buku teks pelajaran yang sama.          Sedangkan kekurangan penggunaan buku teks pelajaran adalah sebagai berikut:
1)   Isi atau contoh tidak relevan atau tidak sesuai dengan kondisi peserta didik.
2)   Isi tidak sesuai dengan tingkatan atau level peserta didik.
3)   Terlalu banyak fokus pada satu aspek bahasa atau lebih dan tidak cukup pada aspek yang lain.
4)   Aktifitas-aktifitas membaca dan menonton terlalu membosankan.
5)   Materi ajar sudah ketinggalan zaman.
6)   Alokasi waktu untuk menyampaikan materi yang ada pada buku teks pelajaran tidak realistis.
4.        Kriteria Buku Teks Yang Baik
Kriteria buku teks pelajaran yang baik menurut Greene dan Petty (sebagaimana dikutip dalam Banowati, 2007) adalah sebagai berikut:
1.    Menarik minat pembaca yang menggunakannya.
Sebuah buku teks pelajaran yang menarik berarti yang tampilan fisik buku tersebut memiliki presentasi yang atraktif (penggunaan warna yang atraktif baik di cover, isi, maupun ilustrasi).
2.    Mampu memberi motivasi kepada para pemakainya.
Dengan memberikan tampilan fisik yang bagus, peserta didik akan termotivasi dalam menggunakan buku.
3.    Memuat ilustrasi yang menarik bagi para penggunanya
Muatan isi yang ilustratif bisa dilihat dari penggunaan gambar, foto, dan ilustrasi pendukung lainnya.
4.    Mempertimbangkan aspek linguistik yang sesuai dengan kemampuan peserta didik yang menggunakannya.
Aspek-aspek linguistik harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
5.    Dapat menstimulasi aktivitas peserta didik.
Peserta didik harus diberikan kesempatan untuk praktik atau mengimplementasikan pelajaran yang sudah didapatkannya sendiri dengan memberikan tugas individu.
6.    Mempunyai sudut pandang (point of view) yang jelas dan tegas sehingga tidak membingungkan siswa yang menggunakannya.
Yang dimaksud dengan sudut pandang yang jelas di sini adalah metode dan perspektif dalam menyampaikan isi dari buku teks pelajaran tersebut.
7.    Relevan dengan kurikulum
Buku teks pelajaran yang baik adalah yang relevan dengan kurikulum yang diterapkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara maksimal.
Kurikulum adalah pedoman dalam pembuatan buku teks pelajaran. Jika buku teks tidak relevan dengan kurikulum, maka isi dari buku teks akan berbeda dengan yang seharusnya diajarkan dan dipelajari selama kegiatan pembelajaran dan kompetisi dasar tidak bisa tercapai.
5.    Kriteria Evaluasi Buku Teks Bahasa Inggris
Penelitian ini mengelaborasikan dua kriteria evaluasi buku teks yang dirancang oleh Mukundan dan Miekley. Mukundan, (2012: 1130) mengemukakan dua kriteria dalam evaluasi buku, yaitu general attribute dan teaching and learning content.
Sedangkan Miekley (2005:4) mengemukakan empat kriteria evaluasi buku teks yang mencakup isi (content), grammar, vocabulary, dan exercise.
Mukundan mengemukakan kriteria pertama adalah general attribute  yang meliputi tampilan fisik buku dan kesesuaian buku dengan silabus. Kriteria yang kedua teaching and learning content yang meliputi delapan aspek, yaitu listening, speaking, writing, reading, vocabulary, grammar, pronunciation dan exercise yang kesemuanya dibuat secara menarik dan disesuaikan dengan penggunanya.
Empat kriteria yang dikemukakan oleh Miekley adalah isi (content) yang mencakup aspek tampilan fisik dan susunan buku yang baik. Kriteria kedua adalah grammar yang mencakup kejelasan presentasi grammar dan pemberian contoh yang menarik. Sedangkan pada kriteria vocabulary menuntut adanya daftar vocabulary , penyajian  vocabulary yang variatif,  pemilihan vocabulary yang disesuaikan dengan tingkatan dan pengulangan vocabulary pada pembahasan berikutnya sebagai langkah penguatan pengusaan vocabulary. Untuk kriteria exercise, menuntut adanya exercise yang memotivasi siswa untuk menggunakan vocabulary yang telah dipelajari sebelumnya. Selain itu, exercise harus membuat siswa untuk belajar baik individu, berpasangan maupun secara kelompok dengan format exercise yang variatif  sehingga tidak membuat siswa jenuh.
Tinjauan Pustaka
Penelitian ini berkaitan dengan penelitian-penelitian yang lain yang menjadi referensi dalam penelitian ini. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Penelitian yang dilakukan oleh Eva Banowati, (Jurnal Geografi–FIS UNNES, 2007) dengan judul Buku Teks Dalam Pembelajaran Geografi di Kota Semarang. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas buku teks Geografi yang digunakan di kota Semarang. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa buku teks Geografi yang di gunakan dalam pembelajaran di Kota Semarang masih dapat digunakan sebagai sumber media pembelajaran namun harus di dukung oleh buku-buku lain sehingga materi yang di sampaikan dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2.    Penelitian yang dilakukan oleh Masyhudi Lathif (Universitas Negeri Yogyakarta, 2015) dengan judul Evaluasi buku teks pelajaran kelas VIII SMP. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dua buku teks Bahasa Inggris yang digunakan oleh siswa kelas VIII, yaitu Lets Talk dan English on Sky. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa baik buku Lets Talk maupun English on Sky, pada beberapa kriteria belum memenuhi kriteria buku yang baik. Sehingga disarankan bagi pengajar untuk memodifikasi kegiatan pembelajaran dan tugas, terutama pada aspek isi, bahasa, dan penyampaian.
3.    Penelitian yang dilakukan oleh Abdulrahman Ali M. Alamri (King Saud University, 2008) dengan judul An Evaluation of the Sixth Grade English Language Textbook for Saudi Boys Schools. Penelitian ini mengkaji buku teks Bahasa Inggris untuk kelas 6 yang diperkenalkan oleh menteri pendidikan tahun 2004 pada tingkat dasar dengan melibatkan guru dan supervisor. Hasil penelitian ini adalah buku teks tersebut memenuhi kriteria buku yang baik dengan direkomendasikan perbaikan pada setiap kriteria.
METODE PENELITIAN
1.    Disain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian ini mengevaluasi buku teks pelajaran melalui sumber data observasi dan wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang mendeskripsikan hasil dari observasi dan wawancara tentang isi dari buku teks pelajaran Bahasa Inggris. Oleh karenanya hasil penelitian ini dideskripsikan tanpa memberikan data statistik. Sehingga penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif.
2.    Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah. Sekolah tersebut terletak di Jl. Raden Ronggo KG II/982 Prenggan Kota Gede Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah isi dari buku teks pelajaran Bahasa Inggris Think Globally Act Locally kelas IX yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang, Kemdikbud 2014.
3.    Sumber Data
a.    Data Primer 
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui observasi proses pembelajaran di kelas dan melakukan wawancara secara langsung dengan guru Bahasa Inggris dan siswa kelas XI.
b.    Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku teks Bahasa Inggris kelas IX Think Globally Act Locally yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang, Kemdikbud 2014.
c.    Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan penting dalam penelitian. Dengan data yang akurat, akan didapatkan kesimpulan yang tepat. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan tiga teknik, yaitu observasi, wawancara dan dokumen.
1)   Observasi
Menurut Spradley dalam Djaelani (2013:85), tujuan observasi adalah memahami pola, norma dan makna dari perilaku yang diamati, serta belajar dari informan dan orang-orang yang diamati. Penelitian ini menggunakan observasi partisipatif. Menurut  Sugiyono (2011:310) dalam observasi partisipatif, yang dilakukan adalah mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktifitas mereka. Untuk membantu  fokus dalam kegiatan observasi, maka digunakan observation checklist.
2)        Wawancara
Menurut Danim (2002:130) berdasarkan strukturnya, pada penelitian kualitatif ada dua jenis wawancara yaitu; (1) wawancara relatif tertutup, di mana pertanyaan difokuskan pada topik khusus dan umum dan dibantu oleh panduan wawancara yang dibuat cukup rinci; (2) wawancara terbuka, di mana orang yang melakukan wawancara diberikan kebebasan diri untuk berbicara secara luas dan mendalam.
Penelitian ini menggunakan wawancara tertutup dengan panduan pertanyaan wawancara yang telah disusun dan disesuaikan dengan fokus penelitian.  Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan dua pengajar Bahasa Inggris kelas IX dan tiga siswa kelas IX berdasarkan tingkatan kemampuan Bahasa Inggris mereka. Dalam melakukan wawancara digunakan pedoman wawancara atau interview guideline yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kebutuhan penelitian.
3)   Dokumentasi
Dokumen menurut Arikunto (2010:201) adalah data mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan  sebagainya.
Dokumen dalam penelitian ini adalah content atau isi dari buku teks pelajaran Bahasa Inggris Think Globally Act Locally kelas IX. Dokumen dalam penelitian ini diambil dengan teknik pengambilan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:217). Hal ini dilakukan karena  terdapat 14 chapter pada buku teks pelajaran Bahasa Inggris. Sehingga untuk memfokuskan penelitian, penelitian mengambil salah satu dari chapter tersebut, yaitu chapter XI.
4.    Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan interview guideline, checklist observation dan transkrip sebagai instrumen penelitian. Interview guideline digunakan untuk membantu fokus pada data yang dibutuhkan dalam penelitian selama wawancara berlangsung. Sedangkan Checklist observation digunakan untuk mengetahui bagaimana materi/konten pada buku teks pelajaran diajarkan atau diaplikasikan selama proses pembelajaran. Sedangkan transkrip adalah bentuk pelaporan atas hasil wawancara. Adapun interview guideline dan checklist observation dilampirkan pada lampiran.
5.    Teknik Analisis Data
Data analisis dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Untuk menjawab pertanyan pertama, maka digunakan hasil dari wawancara dengan interview guideline. Hasil wawancara tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan 15 kriteria evaluasi buku teks dan dirangkum dalam 6 aspek, yang disusun berdasarkan elaborasi kriteria buku teks yang baik oleh Greene dan Petty, kriteria evaluasi buku teks oleh Mukundan dan oleh Miekley.
Kriteria tersebut adalah (1) tampilan fisik (2)Susunan isi  (3) kesesuaian buku dengan silabus (4) materi yang seimbang dalam 4 kemampuan bahasa (5) tujuan pembelajaran pada setiap kemampuan bahasa (6) penekanan praktik pronunciation (7) pembahasan grammar yang jelas (8) pemberian contoh grammar yang menarik (9) daftar vocabulary (10) penggunaan vocabulary yang variatif (11) penggunaan vocbulary dari tahapan mudah-sulit (12) pengulangan vocabulary pada pelajaran berikutnya (13) exercise yang memotivasi siswa untuk menggunakan vocabulary yang baru (14) exercise yang memotivasi siswa untuk belajar individu /berpasangan/ kelompok (15) exercise yang variatif.
Untuk menjawab pertanyaan kedua tentang kesesuaian buku teks dengan kurikulum 2013 maka digunakan hasil wawancara dan hasil dari observasi. Hasil wawancara dan observasi tersebut kemudian dianalisis berdasarkan empat indikator relevansi kurikulum dengan buku teks yang meliputi implementasi lima pokok pembelajaran Scientific approach, kesesuaian buku teks dengan silabus yang digunakan pada kurikulum yang diterapkan, kemutakhiran materi, serta kekontekstualan isi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.    Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan dua pengajar dan tiga siswa didapatkan hasil penelitian bahwa buku teks tersebut telah memenuhi kriteria tampilan fisik yang menarik dan colorful dan kesesuaian buku teks dengan silabus yang digunakan pada kurikulum 2013. Akan tetapi kaitannya dengan susunan isi, buku teks tersebut tidak mempunyai susunan isi yang baik.. Untuk kriteria kemampuan bahasa, buku teks tersebut tidak  memberikan penekanan khusus pada masing-masing kemampuan bahasa, akan tetapi lebih bersifat umum dan integratif. Lebih dari itu, buku teks memaparkan keempat kemampuan bahasa meskipun dengan materi yang kurang seimbang dari satu kemampuan bahasa dengan yang lainnya. Fokus pronunciation juga tidak ditemukan dalam buku tersebut.
Dari dua pengajar mempunyai pendapat yang berbeda pada kriteria grammar. Pengajar pertama menyatakan bahwa grammar diajarkan secara jelas. Sedangkan pengajar kedua menyatakan bahwa grammar yang diajarkan pada buku teks masih kurang optimal dan memberikan contoh yang tidak sesuai. Padahal dipandang dari pemaparan contohnya, buku teks tersebut memberikan contoh grammar yang menarik dan dipaparkan secara variatif. Buku teks tersebut juga tidak mencantumkan daftar vocabulary yang menjadi fokus pada setiap chapter atau bahasan. Sehingga tidak ada target untuk siswa dalam penguasaan kosakata.
Mengenai kriteria exercise, dalam buku teks ini lebih menekankan pada latihan yang dikerjakan secara kelompok dan berpasangan daripada individu. Exercise yang digunakan juga bersifat monoton dengan format yang sama.
Berdasarkan  hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa buku teks tersebut telah sesuai dengan kurikulum 2013 dengan dicantumkannya lima kegiatan pembelajaran Scientific approach pada setiap chapter, kesesuaian buku teks dengan silabus kurikulum 2013, kemutakhiran materi dan kekontekstualan materi buku teks.
2.    Pembahasan
a.    Kesesuaian Buku Teks Dengan Kriteria Evaluasi Buku Teks
Dalam penelitian ini terdapat lima belas kriteria yang terhimpun dalam enam aspek utama. Adapun pembahasannya sebagai berikut:
1)   Tampilan Fisik
·      Buku teks Think Globally Act Locally mempunyai tampilan yang menarik. Tampilan yang menarik tersebut bisa dilihat dari pewarnaan tulisan maupun kolom, pemberian gambar-gambar animasi orang maupun benda dengan warna yang colorful.
·      Pada kiriteria susunan isi buku, buku teks ini tidak mempunyai susunan isi yang baik. Susunan isi yang baik bisa dilihat dari adanya susunan topik pembahasan pada setiap bab (chapter). Susunan topik pembahasan yang dimaksud misalnya seperti warmer, vocabulary builder, language skill, exercise.
2)   Kesesuaian
Kesesuaian yang dimaksud dalam hal ini adalah kesesuaian buku teks dengan silabus kurikulum yang diterapkan pada sekolah tersebut. Dilihat dari isinya,  buku teks tersebut sesuai dengan silabus kurikulum 2013 meskipun silabus tersebut tidak dicantumkan pada buku teks siswa. Silabus tersebut dicantumkan pada buku teks pegangan guru. Silabus disampaikan di bagian awal pada setiap chapter yang ada pada buku.
3)   Kemampuan bahasa
·      Secara umum, materi yang mencakup empat skill bahasa (listening, speaking, reading dan writing) dicantumkan pada buku teks. Akan tetapi penyampaian materi keempat kemampuan bahasa tersebut secara integratif dan implisit. Buku teks lebih menekan kan materi writing dan speaking skill dibandingkan dengan lainnya.
·      Dalam buku teks tersebut tidak ditemukan adanya tujuan yang ingin dicapai pada setiap skill bahasa. Hal tersebut mungkin dikarenakan tidak adanya pembahasan detail dan tersendiri pada masing-masing skill bahasa.
·      Fokus pembahasan pronunciation tidak ditemukan dalam buku teks, baik secara khusus maupun umum. Buku teks tersebut tidak memberi penekanan pada praktik pronunciation. Tidak ada materi pendukung berupa audio ataupun video yang disertakan maupun daftar spelling kata pada buku teks tersebut.
4)   Grammar
·      Buku teks memberikan penjelasan tentang grammar. Namun grammar tidak dibahas secara fokus dan detail. Grammar disampaikan bersamaan dengan pembahasan lain seperti exercise maupun skill bahasa. Akan tetapi, pada buku teks ditemukan adanya contoh grammar yang tidak tepat. Lebih dari itu, pada buku teks juga ditemukan contoh yang tidak konsisten.
·      Buku teks tersebut memiliki penyajian contoh grammar yang menarik. Selain dari penulisan yang colorful dan ilustrasi yang variatif, contoh yang menarik bisa dilihat dari pemaparan contoh yang kontekstual pada setiap pembahasan.
5)   Vocabulary
·      Buku teks yang diberikan oleh Pemerintah tersebut tidak mempunyai pembahasan khusus tentang vocabulary. Tidak ada daftar vocabulary yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang diberikan pada setiap chapter.
·      Jika diamati dengan seksama, penggunaan vocabulary dalam buku ini adalah  variatif. Sebagai contoh adalah yang terdapat pada chapter IX. Pada chapter tersebut terdapat tiga tema vocabulary yang digunakan, yaitu tentang lalu lintas, lingkungan, dan sekolah.
6)   Exercise
·      Karena tidak adanya daftar vocabulary yang dicantumkan pada buku teks tersebut, maka dalam mengerjakan exercise, penguasaan siswa terhadap vocabulary tidak dapat diukur.
·      Exercise yang ada pada buku teks dalam pengerjaannya menekankan siswa untuk mengerjakan secara kelompok dan berpasangan daripada individu.
·      Exercise yang ada pada buku teks bersifat monoton dengan format yang sama. Hal tersebut tercermin pada instruksi yang digunakan dalam exercise yang terkesan terjadi pengulangan dengan bahasa.
b.   Kesesuaian Buku Teks Dengan Kurikulum 2013
Untuk mengetahui kesesuaian buku teks tersebut dengan kurikulum 2013 maka digunakan empat indikator, yaitu implementasi lima pokok pembelajaran Scientific approach, kesesuaian buku teks dengan silabus yang digunakan pada kurikulum yang diterapkan, kemutakhiran materi, serta kekontekstualan isi.
1)   Buku teks tersebut dibuat berdasarkan kurikulum 2013 dengan pendekatan Scientific. Sehingga dalam kegiatan pembelajarannya terdapat lima pengalaman belajar pokok. Lima pengalaman belajar pokok tersebut adalah mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Kegiatan pembelajaran tersebut terimplementasi pada setiap chapter di dalam buku teks tersebut.
2)   Buku teks tersebut sudah memiliki kesesuaian dengan silabus kurikulum. Hal tersebut bias dilihat pada buku pegangan guru pada setiap chapter.
3)   Tentang kemutakhiran materi, buku teks tersebut merupakan buku teks pelajaran cetakan pertama yang diterbitkan oleh pusat pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud pada tahun 2015. Sehingga buku tersebut memang diterbitkan sebagai buku pegangan siswa bersamaan dengan diberlakukannya Kurikulum 2013.
4)   Sedangkan mengenai indikator isi yang kontekstual, tercermin dalam contoh yang ada pada buku teks yang menunjukkan relevansi buku teks dengan kurikulum 2013. Contoh yang kontekstual yang ada pada buku bisa dilihat dari penggunaan nama seperti Udin, Lina, Siti dan Jufri.. Selain itu, pemilihan ilustrasi atau animasi dan karakter yang ada pada buku, seperti menggunakan hijab, rambut keriting, kulit sawo matang, seragam sekolah dengan menggunakan warna putih-abu dan berdasi adalah kontekstual yang berkaitan dengan apa yang siswa alami.
KESIMPULAN DAN SARAN
1.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.    Dari lima belas kriteria evaluasi buku teks dan dirangkum dalam enam aspek yang digunakan dalam penelitian ini,  buku teks Bahasa Inggris Think Globally Act Locally hanya memenuhi dua kriteria yaitu tampilan yang menarik dan kesesuaian dengan silabus. Untuk kriteria yang terangkum dalam aspek vocabulary dan pronunciation tidak ditemukan dalam buku teks tersebut. Sedangkan kriteria yang terangkum dalam aspek kemampuan bahasa (language skill), grammar, dan exercise belum sepenuhnya memenuhi kriteria.
b.    Berkenaan dengan kesesuaian dengan kurikulum, buku teks tersebut telah sesuai dengan kurikulum 2013 dengan empat indikator, yaitu terimplementasinya lima pengalaman belajar pokok dengan pendekatan Scientific, kesesuaian buku teks dengan silabus yang digunakan pada kurikulum yang diterapkan, kemutakhiran materi, serta kekontekstualan isi yang tercermin dalam materi dan contoh.
2.    Saran
      Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran-saran penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.    Agar memenuhi kriteria buku teks yang baik dan layak digunakan sebagai sumber belajar, maka pengajar bisa mengelaborasikan satu buku teks dengan buku teks atau sumber belajar yang lain. Lebih dari itu, pengajar harus lebih selektif dalam pemilihan sumber belajar dan kreatif dalam proses pembelajaran untuk memotivasi peserta didik dan mencapai pembelajaran yang efektif.
b.    Pemilihan buku teks yang baik seharusnya mempertimbangkan relevansi buku teks dengan kurikulum yang bisa dilihat dari empat indikator, yaitu terimplementasinya lima pengalaman belajar pokok dengan pendekatan Scientific, kesesuaian buku teks dengan silabus, kemutakhiran materi, serta kekontekstualan isi.
DAFTAR PUSTAKA
Alamri, Abdulrahman Ali M, 2008, An Evaluation of the Sixth Grade English Language Textbook for Saudi Boys' Schools, King Saud University
Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta
Atsnan, M.F. dan Rahmita Yuliana Gazali, 2013, “Penerapan Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran Matematika Smp Kelas Vii Materi Bilangan (Pecahan)”, Makalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
Banowati, Eva, 2007, “Buku Teks Dalam Pembelajaran Geografi di Kota Semarang”, Jurnal  Geografi –FIS UNNES, Vol 4 No.2
Bungin, B. 2007, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media Group
Danim, Sudarwan, 2002, Menjadi Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Pustaka Setia.
Djaelani, Aunu Rofiq, 2013, “Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif”, Semarang : FPTK IKIP Veteran
Graves, Kathleen, 2000, Designing Language Courses: A Guide for Teachers, Canada: Heinle & Heinle Publishers.
Hartono, Bambang, 2003, Bagaimana Menyusun Buku Pelajaran (yang Bermutu), Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan.
Kemdikbud, 2013, Pengembangan Kurikulum 2013, Paparan Mendikbud dalam Sosialisasi Kurikulum 2013, Jakarta :Kemdikbud
Lathif Masyhudi, 2015, Evaluasi buku teks pelajaran kelas VIII SMP, Tesis, Universitas Negeri Yogyakarta
Latifah Suyuti, M.L. Manda dan Etty Bazergan, (tanpa tahun),Evaluasi Materi Bahasa Inggris Bertujuan Tertentu Pada Politeknik Negeri Ujung Pandang, Tesis, Fakultas Ilmu Budaya: Universitas Hasanuddin Makassar
Litz, David R. A, (tanpa tahun), Evaluasi Buku Teks dan Manajemen Pengajaran Bahasa Inggris,  Asian EFL Journal
McDonough, Jo, Christopher Shaw and Hitomi Masuhara, 2013, Materials and Methods in ELT. A Teacher’s Guide, Third Edition, Oxford: Wiley-Blackwell.
Miekley, Joshua, 2005, “ESL Textbook Evaluation Checklist. The Reading Matrix. 5(2), 1-9” Online Journal. (www.readingmatrix.com/) Retrieved on October 20th, 2016.
Mohammadi, Mohammad & Abdi Heidar, 2014, Evaluasi Buku Teks: Studi Kasus, Procedia-Social and Behavioral Sciences 98, hal 1148-1155
Moleong, Lexy J. (2007), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 
Mudzakir, 2003, "Makalah Seminar Nasional Pengajaran Bahasa Arab", Program Pendidikan Bahasa Arab JPBA FPBS UPI.
Mukundan, Jayakaran, 2012, “Evaluative Criteria of an English Language Textbook Evaluation Checklist”, Journal of Language Teaching and Research-Universiti Putra Malaysia, Vol. 3, No. 6, pp. 1128-1134,
Mulyasa E, 2005, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Menyukseskan MBS dan KBK, Bandung: Remaja Rosdakarya
            , 2013, Pengembangan Kurikulum 2013: Perubahan dan Pengembangan Kurikulum 2013 Merupakan Persoalan Penting dan Genting, Bandung: Remaja Rosdakarya
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, Tentang Implementasi Kurikulum,  No 81A
Pusat Perbukuan, 2005, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Bandung: Alfabeta
Richards, Jack. C, 2001, The Role of Textbooks in a Language Program.   http://www.professorjackrichards.com (diakses: 27 Oktober 2016)
Rofi Afif, Atmazaki, Abdurahman, 2014, “Pengembangan Buku Teks Pembelajaran Berbasis Kontekstual dalam Materi Proses Morfologis Bahasa Indonesia”, Jurnal Bahasa Sastra dan Pembelajaran, Volume 2 Nomor 3:2
Rudolph, J.L, 2005, “Epistemology for the masses: The origins of the scientific method in American schools”, History of Education Quarterly, 45, 341-376
Satori, Djam’an dan Komariah, Aan, 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta
            , 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta
            , 2012, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta
Supriyani, 2014,  “A Comparative Evaluation On English Textbooks Among Pathway To English, Bahasa Inggris And Bahasa Inggris For Tenth Grade Students Used In 2013 Curriculum”, Tesis, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Tomlinson, Brian, 1998, Materials Development in Language Teaching,  London: Cambridge University Press.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20, Tahun 2003, Bab I/Pasal 1/no.19








Tidak ada komentar:

Posting Komentar