Abstract
The objectives of
this research were to evaluate English textbook used in ninth grade of
Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah Yogyakarta “Think Globally Act Locally” and to
find out the suitability of the textbook with 2013 Curriculum. This research was descriptive qualitative research. It used interview and observation as the data collection
technique. The interview guideline and observation checklist were based on the
criteria of a good textbook and the citeria of English textbook evaluation. The result showed that from fifteen citeria used in this
research, the English texbook only fulfiiled two criteria. They were physical
appearence and the textbook suitability. For the criteria in vocabulary and pronunciation aspects were not found in the English texbook, while the criteria in
language skill, grammar and exercise did not totally fulfiiled the criteria
yet. In the matter of the textbook suitability with the Curriculum, the English
textbook is already suitable with the 2013 Curriculum. It could be seen from the four indicators;
the implementation of five learning steps of Scientifif approach, the English textbook suitability with
the syllabus, current
materials and the contextual materials.
Keywords: Textbook, English textbook evaluation, 2013 Curriculum
PENDAHULUAN
Dewasa
ini, sejumlah pembaharuan sedang dilakukan dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan. Upaya tersebut dilandasi oleh kesadaran betapa pentingnya peranan
pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan watak bangsa
(Nation Character Building) untuk kemajuan masyarakat dan bangsa.
Dalam
konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan output
pendidikan. Input berkaitan dengan segala sesuatu yang harus tersedia karena
dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Input meliputi tenaga kependidikan,
pengajar, peserta didik, organisasi, sarana prasarana, kurikulum dan yang
lainnya.
Dalam
sepuluh tahun terakhir, pemerintah melalui menteri pendidikan dan kebudayaan
telah mengembangkan dan mengganti kurikulum KTSP 2006 dengan kurikulum 2013.
Dalam penerapan
kurikulum tersebut, pemerintah memberikan buku teks sebagai panduan dalam
kegiatan belajar mengajar yang bisa dikembangkan oleh guru dengan referensi
buku teks lainnya.
Pemilihan dan pemanfaatan buku teks sebagai media sumber
pembelajaran yang tepat merupakan faktor pendukung keberhasilan dalam
pembelajaran. Manfaat yang diperoleh menurut Sunarko (sebagaimana dikutip dalam
Banowati, 20017:148) antara lain adalah: a) meningkatkan perhatian dan motifasi
belajar, b) memberikan fariasi dalam belajar, c) memberikan struktur yang
memudahkan belajar, d) menyajikan inti informasi belajar, e) memberikan
contoh-contoh yang lebih kongret, f) merangsang berfikir analisis, g)
memberikan situasi belajar yang tanpa tekanan.
Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Banowati (2007:147) terdapat 15 guru dari
15 sekolah yang merujuk pada buku teks tanpa mengetahui kualitas dan kesesuaian
buku teks tersebut dengan kurikulum yang diterapkan dalam perencanaan dan
implementasi pembelajaran. Pengajar tersebut menunjukkan ketergantungan pada
buku teks selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. Padahal, tidak semua
buku teks bisa digunakan sebagai acuan dan pedoman selama kegiatan pembelajaran
itu berlangsung. Buku teks dapat dikatakan layak apabila telah terpenuhinya
berbagai kriteria. Berbagai kriteria tersebut diantaranya adalah jika buku teks
tersebut menarik siswa yang menggunakannya, mampu memberikan motivasi kepada
para pemakainya, memuat ilustrasi yang menarik hati, mempertimbangkan
aspek-aspek linguistik sesuai dengan kemampuan penggunanya, dan mampu memberi
pemantapan penekanan materi pada para penggunanya (Banowati, 2007:3). Buku teks yang telah memenuhi kriteria dapat
digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran.
Seperti
halnya yang terjadi di Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah. Sekolah tersebut telah
menerapkan Kurikulum 2013 semenjak tiga tahun yang lalu. Akan tetapi buku teks
pelajaran yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai buku pegangan, belum
sepenuhnya digunakan oleh pengajar Bahasa Inggris. Selain menggunakan buku teks
yang diterbitkan oleh pemerintah, pengajar Bahasa Inggris di sekolah tersebut
juga menggunakan buku teks komersial seperti ‘Practise Your English
Competence’ yang diterbitkan oleh Erlangga. Hal tersebut dikarenakan adanya
isi di dalam buku teks yang disampaikan secara umum dan tidak dibahasa secara
detail. Selain itu buku teks yang
diterbitkan oleh pemerintah terkesan berulang dan monoton.
Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Mengevaluasi buku teks Bahasa Inggris yang digunakan di kelas IX
Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah Yogyakarta Think Globally Act Locally.
(2)
Mengetahui kesesuaian buku teks Bahasa Inggris yang digunakan di kelas IX
Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah Yogyakarta Think Globally Act Locally dengan
kurikulum 2013.
LANDASAN TEORI
1.
Kurikulum 2013
a.
Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum paling akhir yang
diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang
dikembangkan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun
2004 kemudian dikembangkan lagi menjadi KTSP tahun 2006 dengan mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana
amanat UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
penjelasan Pasal 35, dimana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang
dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Kurikulum 2013
mempunyai tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima
materi pelajaran (Mulyasa, 2013:66).
b.
Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
c.
Indikator Relevansi Kurikulum
Terdapat
empat indikator untuk mengukur tingkat relevansi antara buku teks yang
digunakan dengan kurikulum yang berlaku dalam penelitian ini. Empat indikator
tersebut meliputi implementasi lima pokok pembelajaran Scientific approach,
kesesuaian buku teks dengan silabus yang digunakan pada kurikulum yang
diterapkan, kemutakhiran materi, kekontekstualan isi yang tercermin dalam
contoh yang dikemukakan, tugas dan latihan yang ada (Banowati, 2007:156).
2.
Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach)
Proses pembelajaran Scientific merupakan perpaduan antara proses
pembelajaran yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
dilengkapi dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan
(Kemendikbud, 2013).
Proses
pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan ilmiah (Scientific approach). Dalam Permendikbud
no 81A (2013:6-7) disebutkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Scientific terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yang terdiri
dari:
1.
Mengamati
Dalam
kegiatan mengamati, Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar)
hal yang penting dari suatu benda atau objek.
2.
Menanya
Melalui
kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih
dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.
3.
Mengumpulkan
informasi
Peserta
didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek
yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut
terkumpul sejumlah informasi.
4.
Mengasosiasi/mengolah
informasi
Kegiatan
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan eksperimen maupun
hasil dari kegiatan mengamati.
5.
Mengomunikasikan
Kegiatan
berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam
kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut
disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik
atau kelompok peserta didik tersebut.
3.
Buku Teks
a.
Pengertian Buku Teks
Di
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 dijelaskan
bahwa buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah
yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan
ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang
disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
b.
Fungsi Buku Teks
Buku
teks pelajaran mempunyai peran penting dalam proses belajar mengajar. Cuningsworth
(1995: 7), seperti disebutkan dalam Richards (2001:5), merangkum peran buku
teks dalam belajar mengajar sebagai berikut:
1)
Sebagai
sumber materi (lisan dan tulisan).
2)
Sebagai
sumber kegiatan praktik siswa dan interaksi yang komunikatif.
3)
Sebagai
sumber ide dan stimulasi untuk kegiatan di kelas.
4)
Sebagai silabus (yang merefleksikan tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan).
5)
Sebagai support untuk pengajar yang masih
belum berpengalaman dan belum percaya diri.
Sementara
UNESCO menggariskan tiga fungsi pokok dari buku teks, yaitu fungsi informasi,
pengaturan dan pengorganisasian pembelajaran dan fungsi pemandu pembelajaran
(Mudzakir, 2003).
c.
Kelebihan dan Kekurangan Buku Teks
Menurut
Graves (2000:174) beberapa kelebihan buku teks pelajaran adalah sebagai
berikut:
1)
Memberikan
silabus pada setiap mata pelajaran.
2)
Memberikan
keamanan kepada peserta didik karena mereka.
3)
Mempunyai
gambaran peta pelajaran.
4)
Memberikan
seperangkat gambaran, bacaan, dan kegiatan sehingga pengajar bisa mengembangkan
materi.
5)
Memberikan
dasar penilaian pembelajaran peserta didik kepada guru.
6)
Beberapa
buku teks pelajaran juga disertai dengan materi pendukung.
7)
Memberikan
konsistensi dalam program pada setiap tingkatannya, jika semua pengajar
menggunakan buku teks pelajaran yang sama. Sedangkan
kekurangan penggunaan buku teks pelajaran adalah sebagai berikut:
1)
Isi
atau contoh tidak relevan atau tidak sesuai dengan kondisi peserta didik.
2)
Isi
tidak sesuai dengan tingkatan atau level peserta didik.
3)
Terlalu
banyak fokus pada satu aspek bahasa atau lebih dan tidak cukup pada aspek yang
lain.
4)
Aktifitas-aktifitas
membaca dan menonton terlalu membosankan.
5)
Materi
ajar sudah ketinggalan zaman.
6)
Alokasi
waktu untuk menyampaikan materi yang ada pada buku teks pelajaran tidak
realistis.
4.
Kriteria Buku Teks Yang Baik
Kriteria
buku teks pelajaran yang baik menurut Greene dan Petty (sebagaimana dikutip
dalam Banowati, 2007) adalah sebagai berikut:
1.
Menarik
minat pembaca yang menggunakannya.
Sebuah
buku teks pelajaran yang menarik berarti yang tampilan fisik buku tersebut
memiliki presentasi yang atraktif (penggunaan warna yang atraktif baik di
cover, isi, maupun ilustrasi).
2.
Mampu
memberi motivasi kepada para pemakainya.
Dengan
memberikan tampilan fisik yang bagus, peserta didik akan termotivasi dalam
menggunakan buku.
3.
Memuat
ilustrasi yang menarik bagi para penggunanya
Muatan
isi yang ilustratif bisa dilihat dari penggunaan gambar, foto, dan ilustrasi
pendukung lainnya.
4.
Mempertimbangkan
aspek linguistik yang sesuai dengan kemampuan peserta didik yang
menggunakannya.
Aspek-aspek
linguistik harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
5.
Dapat
menstimulasi aktivitas peserta didik.
Peserta
didik harus diberikan kesempatan untuk praktik atau mengimplementasikan
pelajaran yang sudah didapatkannya sendiri dengan memberikan tugas individu.
6.
Mempunyai
sudut pandang (point of view) yang jelas dan tegas sehingga tidak membingungkan
siswa yang menggunakannya.
Yang
dimaksud dengan sudut pandang yang jelas di sini adalah metode dan perspektif
dalam menyampaikan isi dari buku teks pelajaran tersebut.
7.
Relevan
dengan kurikulum
Buku
teks pelajaran yang baik adalah yang relevan dengan kurikulum yang diterapkan
agar proses pembelajaran dapat berjalan secara maksimal.
Kurikulum
adalah pedoman dalam pembuatan buku teks pelajaran. Jika buku teks tidak
relevan dengan kurikulum, maka isi dari buku teks akan berbeda dengan yang
seharusnya diajarkan dan dipelajari selama kegiatan pembelajaran dan kompetisi
dasar tidak bisa tercapai.
5.
Kriteria Evaluasi Buku Teks Bahasa Inggris
Penelitian
ini mengelaborasikan dua kriteria evaluasi buku teks yang dirancang oleh
Mukundan dan Miekley. Mukundan, (2012: 1130) mengemukakan dua kriteria dalam
evaluasi buku, yaitu general attribute dan teaching and learning
content.
Sedangkan
Miekley (2005:4) mengemukakan empat kriteria evaluasi buku teks yang mencakup
isi (content), grammar, vocabulary, dan exercise.
Mukundan
mengemukakan kriteria pertama adalah general attribute yang meliputi tampilan fisik buku dan
kesesuaian buku dengan silabus. Kriteria yang kedua teaching and learning
content yang meliputi delapan aspek, yaitu listening, speaking, writing,
reading, vocabulary, grammar, pronunciation dan exercise yang
kesemuanya dibuat secara menarik dan disesuaikan dengan penggunanya.
Empat
kriteria yang dikemukakan oleh Miekley adalah isi (content) yang
mencakup aspek tampilan fisik dan susunan buku yang baik. Kriteria kedua adalah
grammar yang mencakup kejelasan presentasi grammar dan pemberian
contoh yang menarik. Sedangkan pada kriteria vocabulary menuntut adanya
daftar vocabulary , penyajian vocabulary
yang variatif, pemilihan vocabulary
yang disesuaikan dengan tingkatan dan pengulangan vocabulary pada
pembahasan berikutnya sebagai langkah penguatan pengusaan vocabulary.
Untuk kriteria exercise, menuntut adanya exercise yang memotivasi
siswa untuk menggunakan vocabulary yang telah dipelajari sebelumnya.
Selain itu, exercise harus membuat siswa untuk belajar baik individu,
berpasangan maupun secara kelompok dengan format exercise yang
variatif sehingga tidak membuat siswa
jenuh.
Tinjauan
Pustaka
Penelitian
ini berkaitan dengan penelitian-penelitian yang lain yang menjadi referensi
dalam penelitian ini. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Penelitian
yang dilakukan oleh Eva Banowati, (Jurnal Geografi–FIS UNNES, 2007) dengan
judul Buku Teks Dalam Pembelajaran Geografi di Kota Semarang. Penelitian
tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas buku teks Geografi yang digunakan
di kota Semarang. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa buku teks
Geografi yang di gunakan dalam pembelajaran di Kota Semarang masih dapat
digunakan sebagai sumber media pembelajaran namun harus di dukung oleh
buku-buku lain sehingga materi yang di sampaikan dapat mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
2.
Penelitian
yang dilakukan oleh Masyhudi Lathif (Universitas Negeri Yogyakarta, 2015)
dengan judul Evaluasi buku teks pelajaran kelas VIII SMP. Penelitian tersebut
bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dua buku teks Bahasa Inggris yang
digunakan oleh siswa kelas VIII, yaitu Lets Talk dan English on Sky. Hasil
penelitian tersebut adalah bahwa baik buku Lets Talk maupun English on Sky,
pada beberapa kriteria belum memenuhi kriteria buku yang baik. Sehingga
disarankan bagi pengajar untuk memodifikasi kegiatan pembelajaran dan tugas,
terutama pada aspek isi, bahasa, dan penyampaian.
3.
Penelitian
yang dilakukan oleh Abdulrahman Ali M. Alamri (King Saud University, 2008)
dengan judul An Evaluation of the Sixth Grade English Language Textbook for
Saudi Boys Schools. Penelitian ini mengkaji buku teks Bahasa Inggris untuk
kelas 6 yang diperkenalkan oleh menteri pendidikan tahun 2004 pada tingkat
dasar dengan melibatkan guru dan supervisor. Hasil penelitian ini adalah buku
teks tersebut memenuhi kriteria buku yang baik dengan direkomendasikan
perbaikan pada setiap kriteria.
METODE PENELITIAN
1.
Disain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan dengan cara
deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian ini mengevaluasi buku teks pelajaran melalui sumber data
observasi dan wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang
mendeskripsikan hasil dari observasi dan wawancara tentang isi dari buku teks
pelajaran Bahasa Inggris. Oleh karenanya hasil penelitian ini dideskripsikan
tanpa memberikan data statistik. Sehingga penelitian ini adalah penelitian
kualitatif deskriptif.
2.
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah.
Sekolah tersebut terletak di Jl. Raden Ronggo KG II/982 Prenggan Kota Gede
Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah isi dari buku teks pelajaran
Bahasa Inggris Think Globally Act Locally kelas IX yang diterbitkan oleh
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang, Kemdikbud 2014.
3.
Sumber Data
a.
Data
Primer
Pengumpulan
data primer dalam penelitian ini melalui observasi proses pembelajaran di kelas
dan melakukan wawancara secara langsung dengan guru Bahasa Inggris dan siswa
kelas XI.
b.
Data
Sekunder
Data
sekunder dalam penelitian ini adalah buku teks Bahasa Inggris kelas IX Think
Globally Act Locally yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Balitbang, Kemdikbud 2014.
c.
Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan
data merupakan kegiatan penting dalam penelitian. Dengan data yang akurat, akan
didapatkan kesimpulan yang tepat. Dalam pengumpulan data, penelitian ini
menggunakan tiga teknik, yaitu observasi, wawancara dan dokumen.
1)
Observasi
Menurut
Spradley dalam Djaelani (2013:85), tujuan observasi adalah memahami pola, norma
dan makna dari perilaku yang diamati, serta belajar dari informan dan
orang-orang yang diamati. Penelitian ini menggunakan observasi partisipatif. Menurut Sugiyono (2011:310) dalam observasi
partisipatif, yang dilakukan adalah mengamati apa yang dikerjakan orang,
mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktifitas
mereka. Untuk membantu fokus dalam
kegiatan observasi, maka digunakan observation checklist.
2)
Wawancara
Menurut
Danim (2002:130) berdasarkan strukturnya, pada penelitian kualitatif ada dua
jenis wawancara yaitu; (1) wawancara relatif tertutup, di mana pertanyaan
difokuskan pada topik khusus dan umum dan dibantu oleh panduan wawancara yang
dibuat cukup rinci; (2) wawancara terbuka, di mana orang yang melakukan
wawancara diberikan kebebasan diri untuk berbicara secara luas dan mendalam.
Penelitian
ini menggunakan wawancara tertutup dengan panduan pertanyaan wawancara yang
telah disusun dan disesuaikan dengan fokus penelitian. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan
dengan dua pengajar Bahasa Inggris kelas IX dan tiga siswa kelas IX berdasarkan
tingkatan kemampuan Bahasa Inggris mereka. Dalam melakukan wawancara digunakan
pedoman wawancara atau interview guideline yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kebutuhan penelitian.
3)
Dokumentasi
Dokumen
menurut Arikunto (2010:201) adalah data mengenai variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Dokumen
dalam penelitian ini adalah content atau isi dari buku teks pelajaran Bahasa
Inggris Think Globally Act Locally kelas IX. Dokumen dalam penelitian ini
diambil dengan teknik pengambilan purposive sampling. Purposive sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2010:217). Hal ini dilakukan karena
terdapat 14 chapter pada buku teks pelajaran Bahasa Inggris. Sehingga
untuk memfokuskan penelitian, penelitian mengambil salah satu dari chapter
tersebut, yaitu chapter XI.
4.
Instrumen Penelitian
Penelitian
ini menggunakan interview guideline, checklist observation dan transkrip
sebagai instrumen penelitian. Interview guideline digunakan untuk
membantu fokus pada data yang dibutuhkan dalam penelitian selama wawancara
berlangsung. Sedangkan Checklist observation digunakan untuk mengetahui
bagaimana materi/konten pada buku teks pelajaran diajarkan atau diaplikasikan
selama proses pembelajaran. Sedangkan transkrip adalah bentuk pelaporan atas
hasil wawancara. Adapun interview guideline dan checklist observation
dilampirkan pada lampiran.
5.
Teknik Analisis Data
Data
analisis dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Untuk menjawab
pertanyan pertama, maka digunakan hasil dari wawancara dengan interview
guideline. Hasil wawancara tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan
15 kriteria evaluasi buku teks dan dirangkum dalam 6 aspek, yang disusun
berdasarkan elaborasi kriteria buku teks yang baik oleh Greene dan Petty,
kriteria evaluasi buku teks oleh Mukundan dan oleh Miekley.
Kriteria
tersebut adalah (1) tampilan fisik (2)Susunan isi (3) kesesuaian buku dengan silabus (4) materi
yang seimbang dalam 4 kemampuan bahasa (5) tujuan pembelajaran pada setiap
kemampuan bahasa (6) penekanan praktik pronunciation (7) pembahasan grammar
yang jelas (8) pemberian contoh grammar yang menarik (9) daftar vocabulary (10)
penggunaan vocabulary yang variatif (11) penggunaan vocbulary dari tahapan
mudah-sulit (12) pengulangan vocabulary pada pelajaran berikutnya (13) exercise
yang memotivasi siswa untuk menggunakan vocabulary yang baru (14) exercise yang
memotivasi siswa untuk belajar individu /berpasangan/ kelompok (15) exercise
yang variatif.
Untuk
menjawab pertanyaan kedua tentang kesesuaian buku teks dengan kurikulum 2013
maka digunakan hasil wawancara dan hasil dari observasi. Hasil wawancara dan
observasi tersebut kemudian dianalisis berdasarkan empat indikator relevansi
kurikulum dengan buku teks yang meliputi implementasi lima pokok pembelajaran Scientific
approach, kesesuaian buku teks dengan silabus yang digunakan pada kurikulum
yang diterapkan, kemutakhiran materi, serta kekontekstualan isi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan dua pengajar dan
tiga siswa didapatkan hasil penelitian bahwa buku teks tersebut telah memenuhi kriteria
tampilan fisik yang menarik dan colorful
dan kesesuaian buku teks dengan silabus yang digunakan pada kurikulum 2013.
Akan tetapi kaitannya dengan susunan isi, buku teks tersebut tidak mempunyai
susunan isi yang baik.. Untuk kriteria kemampuan bahasa, buku teks tersebut tidak memberikan penekanan khusus pada
masing-masing kemampuan bahasa, akan tetapi lebih bersifat umum dan
integratif. Lebih dari itu, buku teks memaparkan keempat kemampuan bahasa meskipun dengan materi yang kurang
seimbang dari satu kemampuan
bahasa dengan yang
lainnya. Fokus pronunciation juga
tidak ditemukan dalam buku tersebut.
Dari dua pengajar mempunyai pendapat yang berbeda pada
kriteria grammar. Pengajar pertama
menyatakan bahwa grammar diajarkan
secara jelas. Sedangkan pengajar kedua menyatakan bahwa grammar yang diajarkan pada buku teks masih kurang optimal dan
memberikan contoh yang tidak sesuai. Padahal dipandang dari pemaparan
contohnya, buku teks tersebut memberikan contoh grammar yang menarik dan dipaparkan secara variatif. Buku teks
tersebut juga tidak mencantumkan daftar vocabulary
yang menjadi fokus pada setiap chapter
atau bahasan. Sehingga tidak ada target untuk siswa dalam penguasaan kosakata.
Mengenai kriteria exercise,
dalam buku teks ini lebih menekankan pada latihan yang dikerjakan secara
kelompok dan berpasangan daripada individu. Exercise
yang digunakan juga bersifat monoton dengan format yang sama.
Berdasarkan
hasil
observasi dan wawancara menunjukkan bahwa buku teks tersebut telah sesuai
dengan kurikulum 2013 dengan dicantumkannya lima kegiatan pembelajaran Scientific approach pada setiap chapter, kesesuaian buku teks dengan silabus kurikulum 2013, kemutakhiran materi dan kekontekstualan materi buku teks.
2.
Pembahasan
a.
Kesesuaian Buku Teks Dengan Kriteria Evaluasi Buku Teks
Dalam penelitian ini terdapat lima belas kriteria yang terhimpun
dalam enam aspek utama. Adapun pembahasannya sebagai berikut:
1)
Tampilan
Fisik
·
Buku
teks Think Globally Act Locally mempunyai tampilan yang menarik.
Tampilan yang menarik tersebut bisa dilihat dari pewarnaan tulisan maupun
kolom, pemberian gambar-gambar animasi orang maupun benda dengan warna yang colorful.
· Pada kiriteria susunan isi buku, buku teks ini tidak mempunyai susunan isi
yang baik. Susunan isi yang baik bisa dilihat dari adanya susunan topik
pembahasan pada setiap bab (chapter). Susunan
topik pembahasan yang dimaksud misalnya seperti warmer, vocabulary builder, language skill, exercise.
2)
Kesesuaian
Kesesuaian yang dimaksud dalam hal ini adalah kesesuaian buku teks
dengan silabus kurikulum yang diterapkan pada sekolah tersebut. Dilihat dari
isinya, buku teks tersebut sesuai dengan
silabus kurikulum 2013 meskipun silabus tersebut tidak dicantumkan pada buku
teks siswa. Silabus tersebut dicantumkan pada buku teks pegangan guru. Silabus
disampaikan di bagian awal pada setiap chapter yang ada pada buku.
3) Kemampuan bahasa
· Secara umum, materi yang mencakup empat skill
bahasa (listening, speaking, reading dan
writing) dicantumkan pada buku teks.
Akan tetapi penyampaian materi keempat
kemampuan bahasa tersebut secara integratif dan implisit. Buku
teks lebih menekan kan materi writing dan speaking skill
dibandingkan dengan lainnya.
· Dalam buku teks tersebut tidak ditemukan adanya tujuan yang ingin dicapai
pada setiap skill bahasa. Hal
tersebut mungkin dikarenakan tidak adanya pembahasan detail dan tersendiri pada
masing-masing skill bahasa.
· Fokus pembahasan pronunciation
tidak ditemukan dalam buku teks, baik secara khusus maupun umum. Buku teks
tersebut tidak memberi penekanan pada praktik pronunciation. Tidak ada materi pendukung berupa audio ataupun
video yang disertakan maupun daftar spelling
kata pada buku teks tersebut.
4)
Grammar
· Buku teks memberikan penjelasan tentang grammar. Namun
grammar tidak dibahas secara fokus dan detail. Grammar disampaikan
bersamaan dengan pembahasan lain seperti exercise maupun skill
bahasa. Akan tetapi, pada buku teks ditemukan adanya contoh grammar yang tidak tepat.
Lebih dari itu, pada buku teks juga ditemukan
contoh yang tidak konsisten.
· Buku teks tersebut memiliki penyajian contoh grammar yang menarik. Selain dari
penulisan yang colorful dan ilustrasi yang variatif, contoh yang menarik
bisa dilihat dari pemaparan contoh yang
kontekstual pada setiap pembahasan.
5)
Vocabulary
·
Buku teks yang diberikan oleh Pemerintah
tersebut tidak mempunyai pembahasan khusus tentang vocabulary. Tidak ada daftar vocabulary
yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang diberikan pada setiap chapter.
·
Jika diamati dengan seksama, penggunaan vocabulary dalam buku ini adalah variatif. Sebagai contoh adalah yang terdapat
pada chapter IX. Pada chapter tersebut terdapat tiga tema vocabulary yang digunakan, yaitu tentang
lalu lintas, lingkungan, dan sekolah.
6) Exercise
·
Karena tidak adanya daftar vocabulary
yang dicantumkan pada buku teks tersebut, maka dalam mengerjakan exercise,
penguasaan siswa terhadap vocabulary tidak dapat diukur.
·
Exercise yang ada pada buku teks dalam pengerjaannya
menekankan siswa untuk mengerjakan secara kelompok dan berpasangan daripada
individu.
·
Exercise yang ada pada buku teks bersifat monoton
dengan format yang sama. Hal tersebut tercermin pada instruksi yang digunakan
dalam exercise yang terkesan terjadi pengulangan dengan bahasa.
b.
Kesesuaian Buku
Teks Dengan Kurikulum 2013
Untuk mengetahui kesesuaian buku teks tersebut
dengan kurikulum 2013 maka digunakan empat indikator, yaitu implementasi lima
pokok pembelajaran Scientific approach, kesesuaian buku teks dengan silabus yang
digunakan pada kurikulum yang diterapkan, kemutakhiran materi, serta
kekontekstualan isi.
1)
Buku teks tersebut dibuat berdasarkan kurikulum
2013 dengan pendekatan Scientific. Sehingga
dalam kegiatan pembelajarannya terdapat lima pengalaman belajar pokok. Lima
pengalaman belajar pokok tersebut adalah mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Kegiatan pembelajaran tersebut
terimplementasi pada setiap chapter di
dalam buku teks tersebut.
2)
Buku teks tersebut sudah memiliki kesesuaian
dengan silabus kurikulum. Hal tersebut
bias dilihat pada buku pegangan guru pada setiap chapter.
3)
Tentang kemutakhiran materi, buku teks
tersebut merupakan buku teks pelajaran cetakan pertama yang diterbitkan oleh
pusat pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud pada tahun 2015.
Sehingga buku tersebut memang diterbitkan sebagai buku pegangan siswa bersamaan
dengan diberlakukannya Kurikulum 2013.
4)
Sedangkan mengenai indikator isi yang
kontekstual, tercermin dalam contoh yang ada pada buku teks yang menunjukkan
relevansi buku teks dengan kurikulum 2013. Contoh yang kontekstual yang ada
pada buku bisa dilihat dari penggunaan nama seperti Udin, Lina, Siti dan
Jufri.. Selain itu, pemilihan ilustrasi atau animasi dan karakter yang ada pada
buku, seperti menggunakan hijab, rambut keriting, kulit sawo matang, seragam
sekolah dengan menggunakan warna putih-abu dan berdasi adalah kontekstual yang
berkaitan dengan apa yang siswa alami.
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Dari lima belas kriteria evaluasi buku teks dan
dirangkum dalam enam aspek yang digunakan
dalam penelitian ini, buku teks Bahasa Inggris Think Globally Act Locally hanya memenuhi dua kriteria yaitu
tampilan yang menarik dan kesesuaian dengan silabus. Untuk kriteria yang
terangkum dalam aspek vocabulary dan pronunciation tidak ditemukan dalam buku
teks tersebut. Sedangkan kriteria yang terangkum dalam aspek kemampuan bahasa (language skill), grammar, dan exercise
belum sepenuhnya memenuhi kriteria.
b. Berkenaan dengan kesesuaian dengan kurikulum, buku teks tersebut telah
sesuai dengan kurikulum 2013 dengan empat
indikator,
yaitu terimplementasinya
lima pengalaman belajar pokok dengan pendekatan Scientific, kesesuaian buku teks dengan silabus yang
digunakan pada kurikulum yang diterapkan, kemutakhiran materi, serta
kekontekstualan isi yang tercermin dalam materi dan contoh.
2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran-saran penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Agar memenuhi kriteria buku teks yang baik dan layak digunakan sebagai sumber
belajar, maka pengajar bisa mengelaborasikan satu buku teks dengan buku teks
atau sumber belajar yang lain. Lebih dari itu, pengajar
harus lebih selektif dalam pemilihan sumber belajar dan kreatif
dalam proses pembelajaran untuk memotivasi peserta didik dan mencapai
pembelajaran yang efektif.
b. Pemilihan buku teks yang baik seharusnya mempertimbangkan relevansi buku
teks dengan kurikulum yang bisa dilihat dari empat indikator, yaitu
terimplementasinya lima pengalaman belajar pokok dengan pendekatan Scientific, kesesuaian buku teks dengan silabus, kemutakhiran materi,
serta kekontekstualan isi.
DAFTAR
PUSTAKA
Alamri,
Abdulrahman Ali M, 2008, “An Evaluation of the Sixth Grade English Language Textbook for Saudi
Boys' Schools”,
King Saud University
Arikunto,
Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta
Atsnan,
M.F. dan Rahmita Yuliana Gazali, 2013, “Penerapan Pendekatan Scientific
Dalam Pembelajaran Matematika Smp Kelas Vii Materi Bilangan (Pecahan)”, Makalah
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan
Matematika FMIPA UNY
Banowati,
Eva, 2007, “Buku Teks Dalam Pembelajaran Geografi di Kota Semarang”, Jurnal Geografi –FIS UNNES, Vol 4 No.2
Bungin,
B. 2007, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media Group
Danim,
Sudarwan, 2002, Menjadi Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Djaelani,
Aunu Rofiq, 2013, “Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif”,
Semarang : FPTK IKIP Veteran
Graves, Kathleen, 2000, Designing Language Courses: A Guide for
Teachers, Canada: Heinle & Heinle Publishers.
Hartono, Bambang, 2003, Bagaimana Menyusun Buku Pelajaran (yang
Bermutu), Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan.
Kemdikbud, 2013, Pengembangan Kurikulum 2013, Paparan
Mendikbud dalam Sosialisasi Kurikulum
2013, Jakarta :Kemdikbud
Lathif
Masyhudi, 2015, “Evaluasi buku teks pelajaran kelas VIII
SMP”, Tesis, Universitas Negeri
Yogyakarta
Latifah
Suyuti, M.L. Manda dan Etty Bazergan, (tanpa tahun), “Evaluasi Materi Bahasa Inggris Bertujuan Tertentu
Pada Politeknik Negeri Ujung Pandang”, Tesis, Fakultas Ilmu Budaya: Universitas
Hasanuddin Makassar
Litz, David R. A, (tanpa tahun), “Evaluasi Buku Teks dan Manajemen Pengajaran Bahasa Inggris”, Asian EFL Journal
McDonough, Jo, Christopher Shaw and Hitomi Masuhara, 2013, Materials and Methods in ELT. A Teacher’s Guide, Third Edition, Oxford: Wiley-Blackwell.
Miekley,
Joshua, 2005, “ESL Textbook Evaluation Checklist. The Reading Matrix. 5(2),
1-9” Online Journal.
(www.readingmatrix.com/) Retrieved on October 20th, 2016.
Mohammadi,
Mohammad & Abdi Heidar, 2014, “Evaluasi Buku Teks: Studi Kasus”, Procedia-Social and Behavioral Sciences
98, hal 1148-1155
Moleong,
Lexy J. (2007), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset,
Mudzakir,
2003, "Makalah Seminar Nasional Pengajaran Bahasa Arab", Program
Pendidikan Bahasa Arab JPBA FPBS UPI.
Mukundan,
Jayakaran, 2012, “Evaluative Criteria of an English Language Textbook
Evaluation Checklist”, Journal of
Language Teaching and Research-Universiti Putra Malaysia, Vol. 3, No. 6,
pp. 1128-1134,
Mulyasa
E, 2005, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Menyukseskan MBS dan KBK,
Bandung: Remaja Rosdakarya
, 2013, Pengembangan Kurikulum 2013: Perubahan dan Pengembangan Kurikulum 2013
Merupakan Persoalan Penting dan Genting,
Bandung: Remaja Rosdakarya
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, Tentang Implementasi Kurikulum, No 81A
Pusat
Perbukuan, 2005, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005
tentang Buku Teks Pelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,
Bandung: Alfabeta
Richards,
Jack. C, 2001, The Role of Textbooks in a
Language Program.
http://www.professorjackrichards.com (diakses: 27 Oktober 2016)
Rofi
Afif, Atmazaki, Abdurahman, 2014, “Pengembangan Buku Teks Pembelajaran Berbasis
Kontekstual dalam Materi Proses Morfologis Bahasa Indonesia”, Jurnal Bahasa Sastra dan Pembelajaran,
Volume 2 Nomor 3:2
Rudolph, J.L, 2005, “Epistemology
for the masses: The origins of the scientific method in American schools”, History of Education Quarterly, 45,
341-376
Satori,
Djam’an dan Komariah, Aan, 2009, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta
Sugiyono,
2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta
,
2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta
, 2012, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta
Supriyani, 2014, “A Comparative Evaluation On English
Textbooks Among Pathway
To English, Bahasa Inggris And Bahasa Inggris For Tenth Grade Students Used In
2013 Curriculum”, Tesis, Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa
Tomlinson, Brian, 1998, Materials Development in Language Teaching, London: Cambridge University Press.
Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20, Tahun 2003, Bab I/Pasal 1/no.19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar